Jenis Oli Yang Bagus Untuk Mesin Mobil

0
5411
Jenis Oli Yang Bagus Untuk Mesin
1

Jenis Oli Yang Bagus Untuk Mesin – Orang-orang kadang beranggapan bahwa fungsi oli hanyalah sebatas pelindung gesekan. Padahal, kini oli memiliki fungsi-fungsi lain semacam penjaga kestabilan suhu, melindungi dari kerak dan karat, pembersih, menutup celah di dinding mesin, dan hal-hal lain yang dapat menjaga keawetan mesin Anda.

Oli sintetik atau konvensional: oli jenis apa yang lebih bagus?

Orang yang menekuni otomotif akan dengan lantang menjawab oli sintetik, sementara pengendara kelas entry level akan memilih yang konvensional, karena harganya yang lebih murah dan kualitasnya lumayan.

Pendapat semacam ini tidak didukung oleh penelitian ilmiah.

Makanya, AAA melakukan sebuah studi untuk membandingkan antara oli sintetik dan oli mineral dari lima merk berbeda untuk menemukan apakah benar-benar ada perbedaan antara keduanya.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa beberapa faktor: temperatur dan variabel lainnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap daya lekat oli. Kedua jenis oli juga diuji ketahanan titik didihnya, dan seberapa cepat penguapan oli terjadi.

Lalu, bagaimana hasilnya?

Ketika dilihat ketahanan lekat di berbagai suhu dan tekanan dari mesin, secara rata-rata oli sintetik tampil lebih prima dibandingkan oli mineral.

Oli sintetik juga lebih stabil pada suhu tinggi dan meninggalkan lebih sedikit endapan. Satu area yang tidak memberi perbedaan adalah kecepatan penguapan oli, di mana kedua jenis oli memiliki kecepatan penguapan yang nyaris sama.

Dari hasil ini, terlihat bahwa oli sintetik secara umum bisa memberikan perlindungan lebih baik untuk mesin mobil Anda. Jika Anda berpikir untuk mempertahankan mobil Anda dalam jangka waktu lama, maka memilih oli sintetik menjadi pertimbangan yang baik.

Meskipun demikian, sebenarnya oli konvensional alias oli mineral masih cukup baik untuk digunakan. Lagipula oli mineral memenuhi standar untuk kelayakan mobil. Selain itu, pertimbangkan pula merk oli yang tersedia di pasaran. Sangat mungkin ada perbedaan kualitas dari masing-masing merk, walaupun katakanlah sama-sama dari jenis oli mineral.

Secara umum, perbedaan oli sintetik dengan oli mineral adalah sebagai berikut:

  • Oli sintetik lebih stabil pada berbagai temperatur
  • Lebih sedikit meninggalkan residu di mesin
  • Tetap prima saat digunakan di waktu pagi atau cuaca yang sedang dingin
  • Daya lekat dan pelapisan yang lebih baik, sehingga gesekan antar logam di dalam mesin dapat diminimalisir
  • Lebih efisien karena tahan terhadap berbagai perubahan suhu
  • Dapat melindungi mesin dari kerak

Perlu diketahui bahwa oli mineral berasal dari hasil suling minyak, sementara oli sintetik adalah hasil rekayasa kimia. Karena merupakan rekayasa kimia, tentu dampak dari oli sintetik lebih maksimal untuk mobil.

Meskipun sebenarnya baik untuk segala jenis mobil, namun penggunaan oli sintetik tidak bisa dipilih secara sembarangan. Perhatikan juga kesesuaian jenis oli dengan tipe mesin dan tahun produksi mobil Anda. Oli full sintetik paling disarankan untuk mobil dengan teknologi modern semacam yang menggunakan supercharger, turbo, atau DOHC. Oli sintetik juga digunakan untuk mobil yang menginginkan kecepatan, karena celah antar part yang lebih sempit membuat hanya oli sintetik yang mampu melakukan tugas pelapisan.

Untuk mesin mobil pabrikan 2001 dan seterusnya, sebaiknya selalu menggunakan oli jenis sintetik, baik yang semi maupun yang sudah full sintetik. Namun perlu diingat harga oli full sintetik lebih mahal dibandingkan yang semi. Jika Anda berkendara dengan kecepatan normal dan hanya di dalam kota, semi sintetik sudah cukup.

Untuk memeriksa kualitas oli yang hendak Anda pilih, Anda bisa melihatnya melalui kode API. API, atau American Petroleum Institute, adalah lembaga yang memberikan standarisasi kualitas oli melalui berbagai kriteria.

Di kode oli, ada dua huruf. Huruf pertama ada tipe bahan bakar yang digunakan, dan huruf kedua adalah kualitas oli. Semakin mendekati Z, semakin baik kualitas oli tersebut. Artinya, semakin bagus pula ia dalam melapisi mesin dan memenuhi kebutuhan perlindungan untuk mesin mobil.

Untuk mobil dengan bahan bakar bensin, kodenya adalah S. Huruf kedua misalkan M. Berarti anggaplah kode olinya adalah SM. Oli API SM biasanya digunakan untuk mobil-mobil dengan teknologi mutakhir, yang didesain untuk memberikan endapan lebih minim dalam temperatur yang bervariasi. Untuk kode oli dengan API SL, biasanya digunakan untuk mobil-mobil tipe lawas, produksi sekitar 2004 ke bawah. Adapula kode lain yaitu SJ. API SJ digunakan untuk pabrikan 2001 ke bawah.

Terkadang kode oli tampil seperti ini: SAE 5W30 SN. Itu maksudnya apa?

Mari lihat kembali kode 5W30. Huruf W adalah lambang untuk winter. Di sana tertera 5W30. Artinya, oli ini memiliki tingkat kekentalan SAE 5 pada suhu dingin, dan 30 pada temperatur yang panas.

Dari sini dapat dilihat bahwa oli mampu melindungi mesin mobil Anda secara optimal, bahkan apabila mobil dinyalakan dalam kondisi dingin. Untuk itu selain merawat komponen mobil, memperhatikan kualitas oli yang digunakan juga dapat menjadi faktor penentu keawetan mobil Anda.

Kita dapat menyimpulkan juga, bahwa oli adalah faktor yang krusial jika kita bicara mengenai perawatan jenis mobil. Mesin dengan tahun dan spesifikasi tertentu, menuntut penggunaan oli yang berbeda pula. Perhatikan juga lama waktu penggantian oli. Lama mengganti oli mesin justru akan berakibat fatal.

Disarankan pula untuk membeli oli atau pelumas yang masih terkemas dengan baik. Hindari membeli oli secara asal, apalagi bila segelnya tampak telah terbuka. Ditakutkan Anda justru diberi oli bekas atau oli palsu. Jika ini terjadi, bisa-bisa mobil Anda malah mengalami turun mesin.

Belilah oli mobil di agen resmi atau di bengkel yang sudah terpercaya.

Baca juga: Tips Merawat Mobil dengan Baik Dengan Cara Sederhana

1