Cara Mengatasi Kebocoran di Dinding Rumah

1
22006
Cara Mengatasi Kebocoran di Dinding
13125

Cara Mengatasi Kebocoran di Dinding – Rumah kita adalah istana kita. Sewajarnya kita ingin memiliki rumah sempurna nan indah, dengan segala kerapian dari halaman, teras, hingga masuk ke interiornya. Kita ingin melihat rumah yang bersih, rapi, dan sejuk untuk ditempati. Namun tak jarang kerapian dan kebersihan yang sudah kita usahakan terganggu oleh bercak lembab pada dinding interiornya. Kebocoran ini disebabkan oleh molekul air merembes, dan harus segera ditanggulangi agar tidak terus menerus menjadi pengganggu mata Anda.

Namun tentu saja mengatasi rembesan bocor di dinding rumah tidak bisa asal-asalan. Kita harus terlebih dahulu mengidentifikasi penyebabnya. Baru setelah itu kita dapat melakukan langkah-langkah penanggulangannya.

Kerugian Akibat Kebocoran

Beberapa pemilik rumah kadang mengabaikan rembesan yang muncul saat hujan. Padahal, kebocoran dan rembesan dinding dapat menyebabkan macam-macam masalah. Biasanya yang terkena imbas adalah perabotan kayu seperti lemari dan rak, yang kadang jadi lebih mudah lapuk dan terlihat jelek. Selain itu cat di dinding juga akan ikut pecah, dan akan muncul jamur-jamur putih di dinding yang catnya rontok.

Di kamar mandi,  rembesan air dapat menyebabkan adanya bau lembab yang tercium. Kamar mandi pun jadi terkesan kumuh. Jika kebocoran dan rembesan ini terjadi plafon rumah, maka plafon ini dapat lapuk. Kemungkinan terparah adalah plafon rumah akan ambruk, sehingga menimpa benda-benda yang ada di bawahnya.

Lalu bagaimana caranya mengatasi kebocoran di dinding rumah?

Rembesan Air Karena Adanya Retak Rambut Dinding Interior

Salah satu ciri adanya rembesan adalah munculnya retak rambut di dinding rumah Anda. Retak rambut ini kecil dan nyaris tidak terlihat.

Retak rambut ini terjadi karena unsur pembentuk plesteran yang kurang bersih. Dengan kata lain, saat plester diaduk, masih mengandung tanah dan material lainnya. Atau bisa juga pengadukan semen menggunakan air yang kurang bersih. Penyebab lainnya adalah karena proses pengacian dilakukan saat plester masih agak basah.

Solusi yang bisa Anda lakukan tidak sulit. Perbesar sedikit retak-retak rambut tersebut, lalu tutuplah retakan tersebut dengan plamir tembok. Setelah plamir tersebut mengering sempurna, Anda bisa melakukan finishing.

Rembesan Air yang Berasal Dari Himpitan Celah Dinding Dengan Rumah Tetangga

Jika rumah Anda berdempetan dengan rumah tetangga, terkadang ada beberapa masalah, dan salah satunya adalah rembesan air yang masuk dari celah dinding yang berimpitan dengan tetangga.

Salah satu penyelesaian yang bisa kita lakukan adalah tutup celah tersebut menggunakan plesteran, lalu tutup lagi dengan Pelapis Anti Bocor (Waterproofing).

Rembesan Air yang Berasal dari Kamar Mandi

Rembesan air yang menetes dari kamar mandi, biasanya disebabkan oleh sambungan pipa ledeng yang rusak, atau karena kualitas material plesteran yang memang kurang bagus.

Sebagai solusi untuk mengatasinya, Anda harus memperbaiki sambungan yang rusak tersebut. Setelah itu, Anda perlu mengeruk plesteran dan ganti plesteran tersebut dengan yang lebih baik dengan material yang lebih sesuai.

Rembesan Air Karena Dinding Luar Belum Diplester

Dinding lembab memang paling sering bisa kita temukan pada dinding yang belum terplester. Pori-pori yang belum terplester ini membuat air hujan meresap lebih cepat lewat pori-pori material dinding, menembus dinding dan membentuk pola air (watermark) pada dinding.

Salah satu solusinya adalah memplester dinding luar dengan rasio semen dan pasir 1 berbanding 3. Sebelum diaci, plesteran tersebut harus ditunggu hingga kering total, atau setidaknya 2 minggu setelah diplester.

Rembesan Karena Naiknya Air Permukaan Tanah Atau Pipa Air yang Bocor

Biasanya bercak-bercak kelembaban akan terjadi terus, terutama saat hujan, dan tersimpan di bawah sekitar 1 meter pada dinding rumah. Air tanah yang menyerap ke dalam dinding interior ini masuk melalui kapiler material semen, dan pada umumnya terjadi karena kualitas material plesteran yang rendah, terjadi pada dinding luar ataupun dalam.

Solusi yang bisa kita lakukan ialah dengan mengeruk plesteran kurang lebih 1 meter dari permukaan, lalu menggantinya dengan plesteran baru. Rasio yang digunakan antara pasir dan semen sekitar 3:1. Setelah itu, dapat dilakukan pengecatan.

Apabila kebocoran di dinding rumah ini terjadi karena adanya pipa air yang bocor. Ini biasanya dapat terlihat dari dinding bawah, sekitar 1 meter dari lantai. Gejalanya cukup mudah terlihat, dan pada umumnya terlihat lebih parah dari bercak biasanya.

Solusi untuk mengatasinya, adalah dengan mengganti pipa yang bocor tersebut. Setelah itu lakukan plester lagi dengan komposisi material yang pas.

Beberapa jenis waterproof yang dapat Anda gunakan untuk mencegah kebocoran di dinding rumah, di antaranya:

Antibocor Integral

Antibocor intergral adalah tipe produk yang sudah dicampur dengan adukan beton sebelum dicor. Sehingga, ini dapat juga dikatakan sebagai campuran beton.

Campuran beton dengan produk integral waterproofing akan jadi lebih plastis, tahan air, tidak gampang retak, dan lebih keras, dengan penggunaan air yang dihemat hingga 10%.

Antibocor Jenis Lembaran

Lapisan pelindung waterproof jenis ini umumnya terbuat dari bahan plastik, dengan permukaan yang dilapisi pasir, batu, atau fiber untuk memperkuat strukturnya. Cara pemasangannya tergolong lebih rumit. Langkah-langkahnya yaitu dengan dipanaskan, dibakar/torching, lalu dilaminasi menggunakan lem.

Antibocor jenis Coating/Kuas

Lapisan pelindung waterproof jenis ini adalah yang diaplikasikan ke beton, tembok, atau permukaan lain. Pengaplikasiannya dalam bentuk cairan, dengan cara disapukan menggunakan kuas/coating ataupun spray. Demikian tadi penyebab kebocoran di dinding rumah, cara mengatasinya, dan bahan-bahan waterproof yang bisa digunakan.

Semoga bermanfaat.

Baca juga: Jenis-jenis Rangka Atap untuk Rumah Anda

13125