Air conditioner (AC) adalah perangkat vital yang menjaga kenyamanan suhu di dalam ruangan, terutama di daerah beriklim panas seperti Bali. Dengan penggunaan yang terus-menerus, perawatan AC menjadi sangat penting untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.
Ketika AC mati total, bukan hanya kenyamanan yang terganggu, tetapi juga produktivitas dan kesehatan bisa terpengaruh akibat suhu ruangan yang tidak baik. Mengenali tanda-tanda awal masalah AC, seperti suara aneh atau suhu yang tidak stabil, dapat membantu mencegah kerusakan lebih parah.
Dengan perawatan rutin, risiko AC menjadi mati total dapat diminimalkan, menjaga kenyamanan dan efisiensi penggunaan. Yuk cek penyebab masalah ini dan berapa biaya yang diperlukan untuk mengatasinya!
Penyebab Umum AC Mati Total
AC yang mati total bisa menjadi masalah serius.Ada beberapa penyebab yang umum terjadi dan harus diperiksa secara teliti sebelum memanggil teknisi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika AC Anda tidak dapat dinyalakan sama sekali:
1. MCB Listrik Turun atau Anjlok
Hal pertama yang perlu diperiksa adalah panel MCB listrik. MCB berfungsi sebagai penghubung arus listrik antara AC dan jalur listrik dari PLN. Jika MCB turun (jepret), maka tidak ada arus listrik yang masuk ke unit AC, sehingga AC tidak bisa dinyalakan alias mati total.
Penyebab MCB turun bisa bermacam-macam, tetapi yang paling umum adalah karena Ampere MCB terlalu kecil atau daya listrik tidak cukup untuk menanggung beban keseluruhan, termasuk AC. Pastikan MCB berada dalam posisi naik dan Ampere-nya sesuai.
2. Kabel Power Supply Putus atau Terbakar
Jika MCB tidak bermasalah, langkah selanjutnya adalah memeriksa kabel power supply yang menghubungkan listrik PLN dengan unit AC. Pemeriksaan ini harus mencakup seluruh kabel, termasuk bagian stop kontak jika AC Anda menggunakan stop kontak.
Gunakan test pen untuk memastikan arus listrik mengalir dengan baik dan tegangan listrik yang masuk ke AC adalah 220V. Jika kabel dan aliran listrik tidak bermasalah, Anda bisa lanjut memeriksa bagian lain dari AC.
3. Kerusakan pada PCB Modul
PCB modul adalah komponen elektronik yang mengontrol kerja AC. Di dalamnya terdapat berbagai macam komponen yang saling terhubung. Jika ada komponen yang terbakar atau rusak, maka AC tidak akan berfungsi dengan baik. Selain itu, ada baiknya dilakukan pemeriksaan secara langsung untuk mengetahui masalah lebih lanjut pada AC.
Cara Mengatasi AC Mati Total
Ketika AC di rumah mati total, tentu saja itu menjadi masalah yang memerlukan tindakan segera. Sebelum terburu-buru memanggil teknisi, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mengidentifikasi dan mungkin memperbaiki masalah. Berikut adalah 10 cara mengatasinya:
1. Memeriksa Keadaan Listrik di Rumah
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengecek keadaan listrik di rumah. Pastikan MCB (Miniature Circuit Breaker) tidak dalam keadaan turun (anjlok). Jika MCB turun, itu bisa disebabkan oleh daya listrik yang tidak mencukupi atau terjadi korsleting. Pastikan MCB dalam posisi naik dan daya listrik di rumah mencukupi untuk semua peralatan listrik yang digunakan.
2. Mengecek Kondisi Remote Control AC
Remote control AC juga kadang menjadi penyebab. Periksa baterai remote control Anda, apakah masih memiliki daya atau sudah habis. Coba juga gunakan remote lain jika ada, atau coba nyalakan AC secara manual menggunakan tombol power yang ada di unit AC. Jika AC bisa menyala dengan cara ini, maka masalahnya ada pada remote control, bukan pada unit AC.
3. Membersihkan Kondensor dan Filter AC
Kondensor dan filter AC yang kotor dapat menyebabkan AC tidak berfungsi dengan baik atau bahkan mati total. Debu dan kotoran yang menumpuk dapat menghalangi aliran udara, sehingga mengganggu kinerja AC.
Pastikan untuk membersihkan kondensor dan filter secara berkala agar AC tetap bekerja dengan optimal. Filter yang bersih juga akan meningkatkan efisiensi energi dan memperpanjang umur AC.
4. Mengecek Kondisi Pipa dan Kabel AC
Pipa dan kabel yang menghubungkan unit indoor dan outdoor AC harus diperiksa untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan. Kebocoran pada pipa refrigeran atau kabel yang rusak dapat menyebabkan AC tidak berfungsi dengan baik atau mati total. Periksa dengan cermat pada fisik pada kabel atau pipa, dan jika ada kerusakan, segera ganti dengan yang baru.
5. Memeriksa Kondisi Kapasitor pada AC
Kapasitor adalah komponen penting yang membantu memulai kerja kompresor dan motor pada AC. Jika kapasitor rusak, AC mungkin tidak akan menyala sama sekali. Anda bisa memeriksa kapasitor untuk melihat apakah ada tanda-tanda fisik kerusakan, seperti bengkak atau bocor. Jika Anda tidak yakin bagaimana memeriksanya, sebaiknya minta bantuan teknisi profesional.
6. Mengecek Kondisi Motor dan Kompresor
Motor dan kompresor adalah jantung dari AC. AC tidak akan berfungsi jika salah satu dari komponen ini rusak. Periksa suara AC ketika Anda mencoba menyalakannya. Perhatikan juga bunyi yang tidak biasa atau bahkan tidak ada suara, kemungkinan ada masalah pada komponen tersebut. Komponen ini biasanya memerlukan perbaikan oleh teknisi profesional.
7. Meminta Bantuan Teknisi AC Profesional
Jika Anda sudah mencoba semua langkah di atas tetapi AC masih tidak bisa dinyalakan, ini saatnya untuk memanggil teknisi AC profesional. Mereka memiliki peralatan dan keahlian untuk mendiagnosis masalah yang lebih kompleks dan memberikan solusi terbaik. Jangan mencoba memperbaiki komponen yang Anda tidak pahami, karena itu bisa memperburuk kerusakan.
8. Mengurangi Penggunaan Perangkat Listrik Lainnya
Jika AC sering mati karena MCB turun, itu bisa disebabkan oleh daya listrik yang tidak cukup untuk menyalakan semua perangkat di rumah. Mengurangi penggunaan perangkat listrik lainnya saat AC menyala bisa menjadi solusi sederhana. untuk mengurangi beban listrik agar AC dapat pasokan energi cukup, matikan beberapa peralatan elektronik yang tidak digunakan.
9. Menggunakan Stabilizer Listrik
Kadang-kadang, masalah pada AC disebabkan oleh tegangan listrik yang fluktuatif, terutama jika Anda tinggal di daerah yang sering mengalami perubahan tegangan listrik. Stabilizer listrik juga bisa menjadi solusi dalam menjaga tegangan listrik tetap stabil. Dengan menggunakan stabilizer, Anda bisa mencegah kerusakan pada komponen AC akibat tegangan listrik yang tidak stabil.
10. Melakukan Perawatan Rutin Secara Berkala
Pencegahan selalu lebih baik daripada perbaikan. Lakukan perawatan rutin pada AC secara berkala, termasuk membersihkan filter, mengecek komponen, dan memeriksa kondisi listrik. Ini perlu diingat bahwa merawat AC dengan rutin akan turut mengatasi masalah seperti AC tidak mau menyala dan juga menjaga usia pakainya.
Berapa Biaya Service AC Mati Total?
Ketika AC mengalami masalah mati total, memperbaikinya memerlukan perhatian khusus, baik dari sisi teknis maupun biaya. Estimasi Biaya service AC mati total akan sangat bervariasi tergantung pada jenis kerusakan dan komponen yang terpengaruh.
Berikut ini adalah panduan estimasi biaya berdasarkan jenis kerusakan dan faktor yang mempengaruhinya!
AC yang mati total dapat terjadi karena kebocoran freon, nah biaya perbaikan kebocoran pipa freon adalah sebagai berikut:
- Las Kebocoran Pipa Freon 0,5-1 PK: Jika ada kebocoran pada pipa freon, biaya perbaikan untuk AC berkapasitas 0,5 hingga 1 PK adalah sekitar Rp600.000 per unit. Kebocoran ini biasanya terjadi karena korosi pada pipa atau sambungan yang kurang rapat.
- Las Kebocoran Pipa Freon 1,5-2 PK: Untuk AC dengan kapasitas lebih besar (1,5 hingga 2 PK), biaya las kebocoran bisa mencapai Rp800.000 per unit.
- Las Sambungan Pipa Freon (Per Titik): Jika kebocoran terjadi pada sambungan pipa freon, biaya perbaikan per titik sambungan adalah sekitar Rp100.000 per unit.
Kemudian, untuk penggantian komponen elektronik perlu mempersiapkan budget berikut:
- Ganti Kapasitor: Komponen kapasitor sering kali menjadi penyebab AC mati total jika rusak. Biaya penggantian kapasitor untuk AC 0,5 hingga 1 PK (termasuk part dan jasa) adalah sekitar Rp 275.000 per unit, sedangkan untuk AC berkapasitas 1,5 hingga 2 PK, biayanya sekitar Rp330.000 per unit.
- Ganti Overload AC: Overload berfungsi melindungi kompresor dari kerusakan akibat lonjakan arus listrik. Jika overload rusak, penggantian overload AC dengan kapasitas 0,5 hingga 2 PK dikenakan biaya sekitar Rp150.000 per unit.
- Ganti Termistor AC: Termistor adalah komponen penting yang mengatur suhu. Jika rusak, penggantian termistor untuk AC 0,5 hingga 2 PK bisa mencapai Rp250.000 per unit.
Tips Mencegah AC Mati Total
Agar AC tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari masalah serius seperti mati total, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Banyak masalah pada AC sebenarnya bisa dihindari dengan perawatan dan perhatian rutin. Berikut adalah beberapa tips penting yang bisa membantu mencegah AC mati total dan menjaga kenyamanan di rumah Anda:
1. Lakukan Perawatan Berkala
Perawatan berkala adalah kunci utama untuk menjaga agar AC tetap berfungsi optimal dan terhindar dari kerusakan serius. Salah satu hal paling penting dalam perawatan AC adalah membersihkan filter dan evaporator secara rutin.
Filter AC mudah kotor karena debu dan partikel udara yang tersaring saat AC beroperasi. Filter yang kotor akan menghambat aliran udara, membuat AC bekerja lebih keras dan berpotensi menyebabkan kerusakan. Sebaiknya, bersihkan filter setidaknya sebulan sekali untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.
Evaporator adalah bagian penting yang bertanggung jawab untuk menyerap panas dari udara di dalam ruangan. Bersihkan evaporator secara berkala untuk menjaga kinerja AC tetap optimal.
2. Hindari Overload pada Listrik
Overload listrik adalah salah satu penyebab utama MCB turun dan AC mati total. Untuk menghindari hal ini, pastikan daya listrik di rumah Anda cukup untuk mendukung semua peralatan elektronik yang digunakan secara bersamaan, termasuk AC.
Salah satu cara untuk mencegah overload adalah dengan menggunakan stabilizer listrik. Stabilizer akan membantu menjaga kestabilan tegangan listrik yang masuk ke peralatan elektronik, termasuk AC, sehingga mengurangi risiko kerusakan akibat lonjakan daya.
Jangan menyalakan terlalu banyak peralatan listrik besar secara bersamaan, terutama pada saat puncak penggunaan listrik di rumah. Ini dapat mengurangi beban listrik dan mencegah terjadinya overload yang dapat memicu rusaknya AC.
3. Periksa dan Ganti Komponen yang Aus
Setiap komponen pada AC memiliki masa pakai yang terbatas dan bisa aus seiring waktu. Memeriksa dan mengganti komponen yang mulai aus sebelum rusak total adalah langkah penting dalam mencegah kerusakan besar pada AC.
Kondensator adalah komponen penting yang membantu menghidupkan kompresor dan kipas pada AC. Jika kondensator mulai aus atau lemah, AC bisa mengalami kesulitan untuk menyala. Periksalah kondensator secara rutin dan gantilah jika mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan.
Periksa kondisi kabel dan relay secara berkala. Jika terlihat ada bagian yang mulai mengelupas atau tercium bau terbakar, segera ganti komponen tersebut. Kabel yang rusak dapat menyebabkan hubungan arus pendek yang dapat merusak unit AC secara keseluruhan.
4. Gunakan AC Sesuai Kapasitas
Menggunakan AC sesuai dengan kapasitasnya juga penting untuk menjaga agar AC tetap bekerja dengan baik dan terhindar dari kerusakan. Pastikan kapasitas AC yang digunakan sesuai dengan ukuran ruangan.
Menggunakan AC dengan kapasitas terlalu kecil di ruangan yang terlalu besar dapat membuat AC bekerja lebih keras dan menyebabkan komponen cepat aus. Sebaliknya, menggunakan AC dengan kapasitas terlalu besar di ruangan kecil bisa membuat AC sering mati hidup, yang juga berisiko merusak komponen.
Atur suhu AC pada level yang wajar. Pengaturan suhu yang terlalu rendah secara terus-menerus dapat membuat kompresor bekerja lebih keras, sehingga berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang.
5. Pastikan Instalasi AC yang Tepat
Instalasi AC yang tepat sangat mempengaruhi umur panjang dan kinerja AC. Instalasi yang buruk bisa menyebabkan AC tidak berfungsi secara optimal dan lebih rentan terhadap kerusakan.
Pastikan AC dipasang di tempat yang tepat, tidak terkena sinar matahari langsung atau tertutup oleh furnitur yang bisa menghambat sirkulasi udara. Pemasangan AC di tempat yang tidak ideal dapat menyebabkan AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan, yang meningkatkan risiko kerusakan.
Pastikan instalasi listrik AC juga dilakukan dengan benar oleh teknisi yang berpengalaman. Koneksi listrik yang buruk bisa menyebabkan lonjakan arus yang merusak komponen internal AC, seperti PCB modul dan kompresor.
Jaga Kenyamanan dan Efisiensi AC dengan Perawatan yang Tepat!
Memastikan AC tetap berfungsi optimal bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga soal kesehatan dan efisiensi energi. Dengan melakukan perawatan rutin, memeriksa komponen, dan memastikan instalasi yang tepat, Anda bisa mencegah AC dari masalah serius seperti mati total.
Tindakan pencegahan yang sederhana bisa menghemat biaya perbaikan dan memperpanjang umur AC Anda. Jika AC di rumah Anda mengalami masalah atau memerlukan perawatan, jangan ragu untuk memanggil Tukang AC online yang profesional dan terpercaya.
Halo Jasa menyediakan layanan perawatan dan perbaikan AC dengan teknisi yang berpengalaman, siap membantu menjaga kenyamanan di rumah Anda. Kunjungi halojasa.com untuk informasi lebih lanjut, atau download aplikasinya di Google Play Store dan App Store untuk memesan layanan dengan mudah.
Jangan lupa follow media sosial Halo Jasa untuk mendapatkan tips menarik lainnya. Follow Instagram, Instagram Service AC, dan Twitter. Dan untuk melihat video untuk tips menarik lainnya, ikuti YouTube dan TikTok kami! Segera lakukan perawatan AC Anda agar selalu berfungsi optimal sepanjang tahun!