Tips Beberapa Pertimbangan Merekrut Karyawan – Bisnis Anda kini telah berjalan, dan sejauh ini tampaknya lancar. Kini Anda mulai sibuk menangani pelanggan dan menghasilkan uang. Namun Anda masih punya beberapa tanggung jawab di pundak Anda. Malam dan akhir pekan yang harusnya untuk beristirahat, kini Anda habiskan untuk order keperluan, mencatat pembukuan, dan perencanaan langkah selanjutnya dalam bisnis. Anggota keluarga, yang Anda ingin jumpai dan ajak bercengkrama, kini malah semakin sedikit terurus. Jika Anda memilih keluarga, bisnis Anda pun masih terbayang-bayang di benak Anda. Jika ingin minta tolong pada teman atau keluarga, sungkan rasanya. Lagipula mereka mungkin tidak sepaham Anda dalam bisnis ini. Mungkin inilah saatnya bagi Anda untuk mulai mempekerjakan karyawan. Ya, jika Anda memiliki karyawan, sedikit beban bisa terangkat dari pundak Anda. Anda jadi memiliki lebih banyak waktu untuk mengurusi bagian-bagian terpenting dan jadi ada kesempatan untuk bisa bersama keluarga, tanpa perlu selalu terpikir tentang bisnis Anda.
Keputusan untuk mempekerjakan karyawan dapat dilihat dari beberapa ciri di atas. Namun sebelum memulai mempekerjakan karyawan, Anda perlu memikirkan beberapa hal yang dibutuhkan tentang apa saja yang bisa dilimpahkan ke karyawan. Biasanya karyawan pertama adalah orang yang akan dipekerjakan untuk menangani tugas rutin dan menghubungi pelanggan. Dengan langkah semacam ini, Anda sebagai pemilik tidak perlu fokus pada tugas yang repetitif, sehingga bisa fokus pada langkah strategis dan analisa. Sehingga waktu yang tersedia untuk Anda bisa Anda gunakan rencanakan untuk perkembangan kebutuhan di masa depan. Dengan pendekatan semacam ini, maka perlu diingat bahwa karyawan Anda harusnya memiliki kecakapan yang tidak Anda miliki, bukan orang yang punya kemampuan mirip dengan Anda. Anda membutuhkan orang yang bisa mengisi kekurangan Anda. Misalnya Anda adalah tulang punggung jasa yang Anda punya. Anda memahami setiap masalah yang datang ke Anda, dan Anda tahu cara mengantisipasinya. Anggaplah, Anda yang paling paham dalam hal ini. Maka jangan mencari karyawan untuk membantu di bagian yang sama! Memberikan tugas ini pada orang lain hanya akan menghalangi percepatan bisnis Anda. Sebelum memulai mempekerjakan karyawan, ada baiknya Anda pertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Pahami Peran Apa Yang Perlu Anda Tinggalkan
Tips merekrut karyawan yang pertama. Sebelum memulai mencari karyawan, lihat dulu apa yang Anda butuhkan. Tugas apa yang Anda ingin titipkan ke orang lain, agar Anda bisa fokus pada bagian yang penting? Pertimbangkan juga: perlukah merekrut karyawan, atau cukupkah bila suatu pekerjaan dititipkan pada pekerja lepas (freelancer)? Jika yang Anda butuhkan masih bisa dilakukan oleh pekerja lepas, mungkin Anda belum perlu merekrut karyawan. Toh pekerja lepas hanya akan bekerja jika ada pekerjaan. Jadi, uang Anda tidak terhambur percuma, apalagi kalau sudah menggaji karyawan namun pekerjaannya hanya sedikit. Pekerja lepas dapat juga Anda temukan di halojasa.com. Jika ternyata kebutuhan Anda dapat dititipkan ke freelancer, maka Anda belum perlu mempekerjakan karyawan.
2. Kenali Diri Sendiri dan Apa Yang Mau Anda Titipkan ke Karyawan
Kenali diri sendiri dan ketahui apa yang mau Anda percayakan ke karyawan lain. Pahamilah bahwa ketika merekrut karyawan, itu berarti Anda akan memberikan karyawan tersebut tugas dan tanggung jawab. Maka, sebagai pemilik, Anda harus merasa yakin dan aman dalam menitipkan tugas tersebut pada orang lain. Tentukan dulu tugas dan tanggung jawab yang akan dilimpahkan ke karyawan tersebut secara spesifik. Buatlah dengan rinci batasan kerja yang akan dia miliki, dan sejauh mana wewenang yang dimiliki karyawan tersebut.
3. Tentukan Dulu Kriteria Yang Dibutuhkan
Tips merekrut karyawan yang berikutnya adalah apabila tugas dan tanggung jawab kerja sudah selesai dirancang, maka kini saatnya memahami kriteria karyawan yang ingin Anda rekrut. Kriteria ini dapat dilihat dari banyak hal. Apakah Anda menginginkan orang yang sudah berpengalaman, seberapa tinggi tingkat pendidikannya, dan sertifikasi keahlian yang Anda inginkan. Adanya kriteria yang terperinci bisa membantu Anda melihat calon karyawan secara objektif. Kriteria tinggi memang bagus. Namun perlu diingat; semakin tinggi suatu kriteria, akan semakin sulit Anda mendapatkannya. Gaji yang diminta pun akan lebih tinggi. Anda perlu memperhatikan seberapa urgent Anda membutuhkan karyawan. Anda juga harus memeriksa arus kas, seberapa besar uang yang perlu dialokasikan untuk gaji.
4. Perbarui Rencana Perkembangan Bisnis Anda
Adanya kepala baru di dalam bisnis Anda, berarti Anda perlu merencanakan ulang perkembangan bisnis Anda. Karena dengan adanya orang baru, arus kas Anda kini juga harus mempertimbangkan gaji karyawan. Namun di balik itu, kini Anda bisa lebih banyak mengalokasikan waktu Anda untuk mengembangkan bisnis. Perbarui lagi rencana perkembangan bisnis Anda dan apa yang mau Anda lakukan terkait bisnis tersebut.
5. Bersiaplah Untuk Komitmen
Karyawan pertama Anda haruslah dilihat sebagai seseorang yang akan jadi bagian tubuh perusahaan dalam waktu lama. Anggaplah karyawan sebagai seorang pasangan hidup. Tentu tidak elok jika bisnis yang Anda bangun diisi karyawan yang datang dan pergi dalam jangka waktu yang rapat. Bersiaplah untuk berkomitmen. Jika kelak karyawan Anda melakukan kesalahan, maklumilah dan bimbing. Apabila calon karyawan telah Anda dapatkan dan ternyata sesuai dengan yang Anda cari, maka sudah saatnya Anda sampaikan pekerjaan, tugas dan tanggung jawab, serta imbalan yang akan ia dapat. Sebagai pendiri bisnis yang baru berjalan, Anda harus melihat segalanya dengan realistis. Jika calon karyawan Anda ternyata menginginkan imbalan yang lebih daripada yang bisa Anda beri, maka itu artinya ia tidak bisa berada di bisnis Anda. Anda perlu mencari lagi karyawan lain. Mungkin tidak sekompeten dia. Namun dengan sedikit bimbingan dari Anda, seharusnya karyawan baru Anda kelak dapat Anda bentuk jadi yang Anda butuhkan.
6. Berpikirlah Lebih Hati-hati Terhadap Kesempatan dan Kebutuhan Bisnis Anda
Mempekerjakan karyawan mungkin adalah langkah raksasa dalam bisnis. Ini menandakan bahwa Anda telah mengambil langkah serius dan tak akan berjalan mundur. Ini juga menunjukkan pada konsumen dan kompetitor bahwa bisnis Anda mulai menggeliat dan bersiap untuk berkembang. Kini tanggung jawab bisnis tidak berdampak hanya pada Anda, namun juga pada karyawan Anda. Jika karyawan Anda sudah berkeluarga, maka tanggung jawab Anda pun juga ada pada keluarga karyawan Anda itu. Ingat, Anda kini tak bisa seluwes sebelumnya. Anda mungkin masih bisa mengambil langkah-langkah beresiko, namun kerugian kini tidak hanya berdampak pada Anda: pun juga pada karyawan dan keluarganya. Lebih bijaklah dalam mengambil langkah.