Kenapa Desainer Grafis Harus Meminta Uang Muka? – Ketidakpuasan dalam hal desain grafis bisa datang dari dua pihak. Bisa datang dari pekerja, bisa pula datang dari klien. Salah satu sebabnya adalah uang.
Beberapa pekerja freelance pernah mengeluhkan kepada kami tentang karya mereka yang dibawa lari sebelum uang dibayarkan.
Seorang teman, di lain pihak, pernah bercerita kepada kami tentang memesan desain grafis yang harus bayar penuh di depan, namun ternyata karya yang diberikan jauh dari kata memuaskan. Tidak ada revisi pula.
Hal seperti ini tentu tidak ingin dialami kedua belah pihak. Namun, pekerjaan tidak bisa dimulai bila tidak ada kepercayaan antara keduanya. Lalu, bagaimana?
Salah satu caranya sebenarnya adalah memberikan uang muka.
Kali ini kami akan berbicara mengenai perlunya uang muka dari sisi pekerja.
Mengapa menagih uang muka?
Ada beberapa alasan bagus mengapa Anda perlu meminta uang muka sebelum memulai pekerjaan apa pun.
Down Payment mengikat kedua pihak
Uang muka adalah cara bagi klien untuk mengatakan “Kami mempercayai kamu dalam proyek ini dan ingin melihatnya sampai akhir”. Dengan adanya uang muka yang sudah dibayarkan, klien beritikad baik untuk memercayai Anda selaku pekerja. Klien ingin melihat pekerjaan mereka selesai di tangan Anda, dan ingin agar Andalah yang menyelesaikan proyek tersebut.
Uang muka pun mengikat Anda agar tidak bisa lari dari tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan. Memang uang muka jumlahnya hanya separuh bahkan kurang dari biaya total yang harus dibayarkan, namun itu cukup untuk membuat Anda terikat dalam perjanjian kerjasama menyelesaikan proyek.
Uang Muka Memotivasi Kedua Pihak
Selain menjaga Anda dan klien Anda tetap terikat satu sama lain, uang muka memotivasi Anda dan klien untuk menyelesaikan proyek Anda dengan tepat waktu dan benar.
Uang muka memotivasi Anda untuk menyelesaikan pekerjaan, demi mendapatkan pembayaran penuh setelah proyek selesai. Idealnya, baik Anda maupun klien membuat kontrak di depan tentang apa yang Anda kerjakan dan kapan.
Nah, persyaratan dan kondisi dalam kontrak ini diikat dengan uang muka tersebut.
Uang Muka Meningkatkan Kepercayaan
Uang muka adalah cara yang bagus untuk membangun hubungan kepercayaan dengan klien Anda. Klien menyerahkan kepercayaan mereka kepada Anda dengan membayar Anda untuk pekerjaan yang belum Anda mulai.
Bayangkan jenis kepercayaan apa yang dibutuhkan, terutama tergantung dari harga uang muka. Membayar seseorang sebelum menyelesaikan sebuah proyek menunjukkan kepercayaan dan keyakinan bahwa proyek akan selesai dengan cepat dan baik.
Uang Muka Memberi Anda Ruang Lebih untuk Berbelanja
Terkadang dalam desain grafis Anda tidak hanya berurusan dengan softcopy desain. Anda juga perlu melakukan sejumlah pembelian terkait kebutuhan klien tersebut; membeli hosting situs, mencetak mockup, atau membeli elemen desain yang dibutuhkan.
Nah, uang muka memberikan Anda keleluasaan untuk melakukan pembelian tanpa perlu merecoki kas pribadi Anda atau kas bisnis Anda. Artinya, Anda bisa mengerjakan proyek tanpa terikat hutang.
Meski demikian, jangan langsung membelanjakan uang muka itu. Ada juga kemungkinan Anda harus mengembalikan uang tersebut, misalnya bila kontrak dilanggar atau ternyata Anda tidak sanggup menyelesaikan proyek sesuai permintaan mereka. Jika kelak Anda sudah membelanjakan uang muka, dan Anda harus mengembalikan uang tersebut, artinya Anda terpaksa menggunakan kas pribadi Anda. Ini tentu merugikan.
Layakkah seorang desainer grafis meminta uang muka?
Ternyata ada banyak fungsi uang muka bagi Anda maupun bagi klien. Namun masalahnya: layakkah seseorang meminta pembayaran di depan untuk sesuatu yang bahkan belum dimulai?
Ada yang bilang bahwa meminta uang muka sebelum bekerja terdengar sedikit berlebihan. Lagipula, bukankah selama ini sistem uang muka hanya untuk pembelian sesuatu yang sifatnya mahal, seperti kendaraan atau properti?
Sebenarnya meminta uang muka tergantung dari besaran proyek yang Anda akan kerjakan. Anda sebagai seorang desainer tentu punya lebih dari satu klien. Dengan uang muka, Anda bisa menilai keseriusan klien dalam menggunakan jasa Anda. Anda sebagai pekerja pun jadi terikat dengan klien, sehingga klien punya rasa aman bahwa Anda tidak akan melupakannya.
Lagipula, di Indonesia (dan di negara lain) desain masih tetap dianggap sebagai komoditi, bukan ide. Sudah banyak kasus klien membawa lari desain tanpa pernah membayarkan uang sepeserpun.
Maka, meminta uang muka adalah perlindungan untuk Anda sendiri, dan peningkatan derajat dunia desain grafis. Desain grafis adalah sesuatu yang serius, dan uang muka adalah langkah awal melakukannya.
Sebagai desainer, tentu saja Anda layak mendapat uang muka dari klien Anda!
Bagaimana cara mendapatkan uang muka?
Sekarang setelah kami meyakinkan bahwa Anda berhak menagih uang muka kepada klien Anda, mari selidiki cara terbaik untuk melakukannya. Lagi pula, beberapa dari Anda mungkin seorang desainer freelance independen yang baru memulai. Mengapa pula klien harus mempercayai Anda, pemula minim rekam jejak?
Solusinya? Kontrak yang bagus dan solid.
Jika Anda tidak menggunakan kontrak dalam bisnis desain Anda, Anda berisiko tidak dibayar, dituntut, dibayar terlalu sedikit, dibayar terlambat, atau melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada yang direncanakan sebelumnya tanpa kenaikan pembayaran. Terus terang, jika Anda bekerja sebagai desainer dan tidak memiliki perjanjian standar dan prosedur kontrak, Anda nekat sekali.
Pokoknya, kontrak atau persyaratan kesepakatan Anda harus mencakup berapa banyak uang muka Anda, jika sudah jatuh tempo, apa yang terjadi jika tidak dibayar dan rincian penting lainnya.
Hal ini juga penting untuk menjelaskan kepada klien Anda mengapa Anda memerlukan uang muka. Bantu mereka memahami beberapa poin yang telah kita diskusikan tadi, dan Anda akan siap menerima apa yang layak Anda dapatkan sebagai desainer grafis yang bekerja keras.
Jika tidak mau membayarkan di depan, apa solusinya?
Anggaplah klien Anda tidak mau memberikan uang muka. Klien bisa saja curiga jika Anda mungkin cukup puas hanya dibayar DP, dan klien curiga Anda akan lari membawa DP tersebut.
Di sisi lain, Anda mungkin seorang desainer grafis pemula yang butuh aliran kas dalam waktu dekat, dan Anda tak ingin klien Anda lari.
Solusinya?
Bekerjalah dengan membawa pihak ketiga. Gunakan rekening bersama atau escrow.
Di beberapa marketplace jasa, klien bisa membayar Anda menggunakan rekening bersama. Itu adalah sistem pembayaran pihak ketiga. Menggunakan rekening bersama, pihak marketplace dapat berperan sebagai arbitrase yang memastikan kepada klien bahwa Anda akan bekerja. Jika ternyata Anda tidak menyelesaikan pekerjaan dengan memuaskan, Anda tidak akan dibayar.
Sebaliknya, klien pun tidak bisa begitu saja membawa lari karya Anda; dengan escrow, klien sudah membayar penuh di depan. Sehingga sistem ini bisa sangat meminimalisir upaya mendapatkan desain gratis.
Menggunakan pembayaran dengan rekening bersama ataupun membayar di luar sistem, keduanya terserah Anda. Namun yang pasti: lakukanlah yang terbaik, dan Anda akan mendapatkan apa yang layak Anda dapatkan.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Spec Work: Bagaimana Dampaknya untuk Jasa Desain Grafis