10 Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Memulai Bisnis Sampingan

0
4368
Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Memulai Bisnis

Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Memulai Bisnis – Saat ini kita berada dalam potensi tanpa batas. Tak pernah sebelumnya kita melihat anak-anak muda menjadi milyarder kalau bukan dari kekayaan warisan. Kini, kita menikmati berbagai peluang mencari uang yang dapat kita lakukan sendiri.

Dari pengembang aplikasi, hingga penulis lepas, konsultan bisnis, produsen kreatif, dan pendiri startup, tidak ada habis-habisnya orang yang bersedia mengambil risiko besar demi menggapai karir impian mereka sendiri.

Setiap hari, selalu muncul ‘solopreneur’ baru, yang menumbuhkan usaha kecil mereka menjadi bisnis raksasa dengan omset puluhan hingga ratusan juta.

Namun, terlepas dari pandangan optimis semacam ini, mayoritas orang-orang masih merasa takut mengubah ide bisnis mereka menjadi kenyataan.

Dalam sebuah studi dari Bentley University, lebih dari 66% dari subyek yang berusia 18-34 tahun punya  keinginan untuk memulai bisnis mereka sendiri. Namun pada kenyataannya hanya 3,6% bisnis di A.S. yang dimiliki oleh mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Indonesia bisa jadi lebih kecil dari itu, mempertimbangkan persentase pengusaha di Indonesia kurang dari 2% dari keseluruhan populasi.

Dan itu bukan karena kurangnya pendidikan atau bakat.

Secara umum, sebenarnya ada tiga sebab kenapa seseorang tidak segera memulai bisnis:

  • Kurang percaya diri
  • Kurangnya sumber daya yang diperlukan
  • Dan yang paling penting, kurang motivasi

Tentu tidak mudah bila Anda harus mengundurkan diri dari pekerjaan, bakar kapal, dan memulai bisnis. Akan lebih mudah bila Anda memulai bisnis sambil bekerja. Sehingga ketika bisnis Anda mulai sustain dan stabil, Anda bisa berhenti dari pekerjaan Anda dan fokus penuh pada bisnis. Apabila bisnis Anda ternyata tidak berhasil, toh Anda tidak perlu bingung; Anda masih punya penghasilan tetap dari pekerjaan Anda.

Tapi pilihan ini pun punya resiko: fokus Anda jadi terbagi dua. Biasanya fokus terpecah membuat baik bisnis maupun pekerjaan Anda jadi tidak optimal.

Untuk mengantisipasinya sebelum terjun, Anda harus memiliki rencana yang solid.

Berikut adalah 10 langkah untuk memulai bisnis sampingan sambil tetap bekerja full time:

1. Berkomitmen

Untuk membangun sebuah bisnis, terutama saat fokus Anda terpecah dengan pekerjaan, Anda butuh komitmen. Jika tidak komitmen, rencana bisnis hanya akan jadi rencana.

Apalagi jika Anda sudah bekerja 8 jam sehari. Kapan lagi waktu Anda untuk merancang bisnis?

Anda harus mengorbankan waktu luang Anda.

Sebelumnya, kami ingatkan: ini akan menjadi sulit. Hubungan Anda dengan pasangan, teman, dan keluarga akan terganggu karenanya.

Tuliskan daftar semua aktivitas dan komitmen yang Anda miliki selama seminggu, dan perhitungkan berapa lama waktu yang Anda curahkan untuk masing-masing aktivitas tersebut.

Coret yang sekiranya menurut Anda kurang penting, dan kabarkan mereka yang terlibat bahwa Anda sedang fokus pada sebuah proyek baru yang sangat berarti bagi Anda.

Mulailah menyilang hal yang mudah dulu: Waktu yang dihabiskan nonton TV, main video game, atau surfing Facebook dan Instagram. Semakin banyak waktu yang bisa Anda dapatkan, semakin cepat Anda bisa mulai melihat hasilnya.

Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Memulai Bisnis

2. Kumpulkan Kekuatan dan Minat Anda

Keterampilan apa yang dibutuhkan di dalam bisnis baru Anda ini?

Anda mungkin memiliki setidaknya beberapa keterampilan yang diperlukan untuk membuat bisnis Anda terjadi, tapi jika tidak, Anda sekarang menghadapi dua pilihan.

Mana yang harus Anda lakukan: Meluangkan waktu mempelajari keterampilan baru atau melakukan outsourcing?

Jika Anda ingin menemukan kekuatan Anda sebagai pengusaha, Anda harus tahu kelebihan dan kekurangan Anda. Anda perlu mengetahui mana bagian yang sulit namun bisa diselesaikan sendiri, dan mana yang sekiranya butuh bantuan dari orang lain.

3. Validasi Ide Bisnis Anda

Ketika Majalah Fortune bertanya kepada para pendiri perusahaan startup gagal tentang apa yang salah, alasan # 1 yang selalu muncul adalah kurangnya kebutuhan pasar akan produk mereka (hampir setengahnya menyebutkan ini sebagai alasan perusahaan mereka tutup).

Tidak masalah bila Anda bercita-cita memberikan suatu layanan jasa yang besar dan revolusioner. Namun pertanyaannya: apakah orang-orang butuh ini?

Jika orang tidak atau belum membutuhkan layanan jasa Anda, bisnis Anda akan tutup, cepat atau lambat.

Maka sebelum benar-benar lepas landas, Anda harus tahu apakah benar orang-orang membutuhkan jasa layanan Anda. Cara melakukannya cukup mudah: Anda sampaikan ide bisnis Anda ini ke teman-teman di sekitar Anda. Anda bisa tanyakan, apakah mereka rela membayar sekiranya ada bisnis seperti itu. Jika mereka tidak tertarik dengan ide Anda, tanyakan kenapa.

Tanyakan ini pada mereka yang punya pemikiran kritis, agar Anda bisa mendapatkan umpan balik yang kritis dan mungkin akan sedikit menjatuhkan Anda. Jika ide Anda matang, harusnya Anda bisa mempertahankan ide itu dari “serangan”.

Sudah sewajarnya bagi Anda selaku pemilik ide untuk menganggap bahwa ide Anda menakjubkan. Sayangnya, konsep bisnis dan ide produk kita seringkali tidak sepenuhnya dipikirkan, tidak sepenuhnya bermanfaat, atau bahkan tidak diuji dengan riset kecil.

Kalaupun seandainya bisnis Anda sudah berjalan, tidak masalah. Ini bukan akhir dunia. Umpan balik dari pelanggan yang datang bisa membantu Anda menemukan bentuk layanan yang benar-benar diinginkan pasar.

Dengan menurunkan kecepatan dan membangun konsep dari dasar, Anda secara bertahap akan menciptakan solusi yang dijamin dapat memenuhi kebutuhan pasar. Anda bisa tumbuh dari sana.

4. Ciptakan Keunggulan Kompetitif

Apa keunggulan bisnis Anda yang tak dimiliki bisnis lain?

Keunggulan kompetitif adalah kartu as yang memungkinkan bisnis Anda menghasilkan penjualan dengan margin yang lebih besar, dan / atau memperoleh dan mempertahankan lebih banyak pelanggan daripada bisnis-bisnis sebelah.

Itulah yang membuat bisnis Anda unik.

Keunggulan kompetitif bisa muncul bentuk kemudahan pembayaran, penawaran produk, luasnya jaringan distribusi, cara komunikasi, customer support, atau aspek lainnya di dalam bisnis Anda.

Anda harus jujur dalam menjawab pertanyaan ini. Agar bisa menang dari persaingan, bisnis Anda tidak hanya harus memenuhi kebutuhan pasar, tapi juga melakukannya dengan cara yang lebih baik.

Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Memulai Bisnis

5. Tetapkan Tujuan Terperinci, Terukur, dan Realistis

Dalam membuat bisnis, entah itu untuk full time maupun sampingan, Anda tidak bisa mengambil langkah pertama jika tidak mengetahui di mana Anda akan berakhir.

Tanpa menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan tenggat waktu yang realistis, Anda hanya akan jalan di tempat. Malah jika tidak membuat target, niat Anda dalam membuat bisnis malah jadi terlupakan.

Belum lagi jika kelak ternyata pekerjaan utama Anda membutuhkan fokus penuh; salah-salah, bisnis sampingan Anda malah jadi terbengkalai.

Cara terbaik dalam menyiasati ini adalah menetapkan sasaran dengan jangka waktu tertentu.

Buatlah daftar target Anda dalam jangka harian, mingguan, dan bulanan untuk Anda sendiri. Ini akan membantu Anda tetap di jalur yang benar, baik dalam tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

Di awal, tujuan harian Anda kemungkinan besar adalah agenda harian kecil yang harus dilakukan, yang sekiranya dibutuhkan untuk melengkapi bisnis kecil Anda itu.

Perlu diingat, jika Anda menetapkan tujuan harian, Anda harus memastikan bahwa tujuan tersebut sesuai dengan target tahunan dan bulanan Anda.

Hal yang Perlu Dipikirkan Sebelum Memulai Bisnis

6. Outsource Kelemahan Anda

Ya, Anda tak bisa memberikan waktu Anda seutuhnya untuk bisnis.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa bisnis Anda meminta fokus penuh. Lalu, bagaimana menyikapinya?

Pada bagian-bagian tertentu dalam bisnis yang Anda bingung atau belum ada waktu mengurusnya, Anda bisa menggunakan jasa outsource.

Misalnya Anda ingin bisnis Anda punya logo yang bagus dan punya kop surat khusus. Jika Anda tak bisa desain grafis, Anda bisa menggunakan jasa desain grafis. Ada banyak jasa desain grafis dengan harga bersaing di Halojasa.

Jika memang tak bisa membuat situs sendiri, mungkin tak perlu habiskan banyak waktu untuk mencoba-coba; gunakanlah jasa desain situs yang ada.

Memang kelak situs Anda takkan sama persis dengan imajinasi yang Anda bayangkan, namun terlalu idealis juga akan membuat bisnis Anda tidak banyak berprogress.

7. Carilah masukan yang obyektif

Tujuan Anda adalah membangun layanan jasa yang memberi arti bagi orang. Jadi penting bagi Anda untuk mendapatkan umpan balik yang jujur dan blak-blakan, agar Anda bisa membangun sesuatu yang memberi manfaat bagi pelanggan Anda.

Lakukan ini dari hari pertama dan jangan pernah berhenti.

Untuk menemukan kritik dan masukan, Anda bisa memintanya dari orang-orang terdekat. Usahakan mendapatkan kritik dari orang yang kritis. Minta waktu luang, agar kritik dari mereka benar-benar datang dari hasil pemikiran penuh.

Jika Anda sembarang meminta masukan, ditakutkan masukan itu hanya sekadarnya dan tidak membantu Anda mengembangkan bisnis.

Pada akhirnya, bisnis entah itu sampingan atau full-time, akan menghasilkan uang, tergantung dari bagaimana Anda mengelola dan mengembangkannya. Bisnis sampingan mungkin akan menyita waktu dan pikiran Anda. Namun, bayangkan apa jadinya bila bisnis ini kelak berhasil!

Jika Anda sedang mengembangkan sebuah layanan jasa, Anda bisa mempercepat datangnya klien pertama Anda. Caranya adalah dengan mendaftarkan bisnis jasa Anda di marketplace jasa.

Di sini, ada ratusan ribu pengunjung setiap harinya, dari seluruh penjuru Indonesia. Bukankah akan bagus jika bisnis mungil Anda cepat mendapatkan klien pertama, dan mendapatkan puluhan klien berikutnya?

Facebook Comments
love
Senang
0%
haha
Terinspirasi
10%
wow
Netral
90%
sad
Sedih
0%
angry
Marah
0%