9 Cara Bersaing dengan Orang Lain (dan Menang!)

0
8826
Cara Bersaing dengan Orang Lain

Cara Bersaing dengan Orang Lain – Jika Anda adalah seorang yang ambisius, tentu saja Anda ingin jadi yang terbaik. Dalam bisnis jasa pun, Anda akan menemukan kompetitor. Entah kompetitor ini muncul lebih dulu, atau belakangan saat Anda sudah di depan. Jika kompetitor tidak lebih baik, tentu kita bisa waspada dan menjaga keunggulan. Namun, jika kompetitor ternyata lebih unggul dari Anda, apa yang harus dilakukan?

1. Mereka mungkin hanya terlihat baik di luar

Jika kompetitor tampak lebih baik, ada baiknya Anda tidak panik dulu. Ingatlah, ada pihak-pihak yang tampaknya lebih unggul dari Anda, namun sebenarnya masih tidak lebih baik dari Anda. Intinya, jangan panik dulu.

2. Lihat yang sudah mereka lakukan dan bandingkan

Jika memang kompetitor bisnis Anda lebih baik, entah dari segi penjualan maupun popularitas, maka tengoklah: apa yang sudah mereka lakukan namun BELUM Anda lakukan?

Mungkin mereka jadi lebih unggul karena ada sesuatu yang mereka lakukan, namun Anda dan tim bisnis Anda belum lakukan.

3. Temukan kelemahannya dan bongkarlah

Setiap bisnis pastilah punya kekurangan. Entah itu di sektor kelengkapan, biaya, kecepatan pelayanan, atau kualitas pelayanan untuk konsumen. Dapatkan kelemahan itu, dan gunakan untuk memperbaiki bisnis Anda.

4. Bertemanlah dengan mereka

Berkompetisi tidak harus bermusuhan. Berkenalanlah dengan bisnis mereka. Jika memungkinkan, bekerjasamalah. Mungkin dalam membuka cabang di tempat lain. Lagipula, dengan berteman dengan pesaing, kita jadi bisa berkompetisi secara sehat.

5. Ambil resiko yang tak mereka lakukan

Pebisnis yang bisnisnya sudah lancar biasanya sudah tersistem. Ketika sudah tersistem, mereka jadi terlalu hati-hati dalam tindakan yang beresiko. Anda yang harus mengejar ketertinggalan, tentu tidak perlu berpikir berlebih bila harus menghadapi resiko. Maka, lakukan kesempatan ini untuk mengambil kesempatan beresiko yang terlalu takut mereka lakukan.

6. Ciptakan value mindset

Satu kesalahan yang muncul akibat pendidikan kita adalah mencetak generasi karyawan, bukan generasi yang punya value unik. Ini berimbas pula pada bisnis. Secara taktis, agar Anda bisa unggul baik sebagai individu maupun sebagai bisnis, Anda harus punya value yang unik. Value ini relatif bagi setiap orang, namun yang pasti value tercipta dari kemampuan. Temukan sesuatu yang Anda sukai, dan pertaruhkan semua yang Anda punya untuk jadi yang terbaik di bidang itu. Jika Anda punya passion di bidang itu, berusaha keras tidak akan terasa memberatkan. Secara umum, pelajarilah dasar-dasar penjualan, negosiasi, dan komunikasi. Kecakapan bisnis ini akan memberi tambahan tenaga untuk bisnis jasa yang Anda jalankan.

7. Gantilah lingkaran pertemanan Anda

Jika Anda tak kunjung mengalami kemajuan, renungkanlah: jangan-jangan Anda dikelilingi oleh orang yang kurang berkompeten? Jangan-jangan, selama ini Anda berteman dengan orang-orang yang tidak seambisius Anda, tidak punya keinginan sebesar Anda untuk sukses?

Ini mungkin dilakukan tidak sengaja atau bahkan tidak disadari, namun pembicaraan Anda dan teman-teman Anda tidak membuat Anda berkembang sebagai manusia. Ambillah waktu beberapa hari untuk merenung dan memikirkan kebiasaan lingkaran sosial Anda. Tanyakan pada diri sendiri, apakah selama ini teman-teman Anda yang menyebabkan Anda tak kunjung berkembang. Jika memang jawabannya iya, sudah waktunya memperbanyak pergaulan dengan mereka yang lebih positif dan ambisius. Tak harus bertemu, Anda masih bisa berkomunikasi dengan teman baru ini lewat whatsapp atau sosial media.

8. Khawatirkan diri sendiri dulu, baru kompetitor

Anda yang baru membuat bisnis mungkin melihat kompetitor Anda sebagai lebih baik, lebih siap, atau lebih unggul di semua hal. Lalu Anda melihat diri sendiri sebagai inferior, tertinggal. Kenapa? Ini karena Anda terlalu hafal dengan bisnis Anda sendiri, namun minim informasi tentang bisnis kompetitor Anda. Anda sudah mengalami masa lalu, menghadapi masa kini, dan merencanakan masa depan bisnis Anda. Anda tahu kekuatan dan kelemahan bisnis Anda luar dalam. Namun jika disuruh menerka kompetitor, Anda tak tahu banyak. Anda tak tahu berapa karyawannya, mulai sejak kapan, dan berapa besar modal yang sudah mereka gelontorkan.

Anda mungkin melihat kompetitor Anda sebagai lebih sukses, namun Anda tidak tahu apa saja yang sudah terjadi di balik panggung. Anda tidak tahu seberapa keras usaha mereka saat Anda sedang tertidur. Secara umum, kita cenderung menganggap remeh kemampuan orang dalam menilai kita, dan melebihkan kemampuan kita dalam menilai orang lain. Anda tahu cukup banyak tentang bisnis Anda, jadi Anda berasumsi bahwa Anda pun paham dengan bisnis kompetitor, seolah seperti pemiliknya. Padahal pada kenyataannya, kita tidak tahu. Kita membuat-buat sendiri informasi yang kita masih buram. Kita isi ketidak tahuan kita dengan terkaan dan tebakan.

Otak kita secara natural mahir dalam hal ini. Otak kita benci ketidakpastian, maka ia membuat-buat informasi menggunakan prasangka. Otak kita lebih suka merasa sedih daripada merasa tidak tahu. Ketika ada kepastian, meskipun itu hanya tebakan, barulah otak berhenti berprasangka.

Memang baik bila kita menerka dan membandingkan bisnis dengan kompetitor. Namun, ujung-ujungnya Anda akan merasa bisnis Anda ketinggalan. Sebaiknya dalam membandingkan, jangan berlebihan. Jangan terlalu sering membandingkan keputusan Anda dengan keputusan yang dilakukan bisnis saingan Anda. Fokuslah lebih banyak pada bisnis Anda.

9. Perbaiki diri sendiri

Secara rutin, tingkatkan kapasitas diri Anda. Bacalah lebih banyak buku, carilah jalan inovatif untuk meningkatkan bisnis Anda. Lakukan dengan cara Anda sendiri. Membandingkan memang boleh, namun yang lebih penting adalah memperbaiki diri sendiri. Renungkan apa saja yang masih bisa Anda perbaiki, renungkan apa sektor di bisnis Anda yang masih bisa dievolusi. Setelah itu, ambillah tindakan.

Facebook Comments
love
Senang
55%
haha
Terinspirasi
29%
wow
Netral
7%
sad
Sedih
7%
angry
Marah
0%