10 Cara Agar Anak Anda Mau Belajar

0
4443
Cara agar anak Anda mau belajar
21

Rajin pangkal pandai. Kalau mau pandai, harus rajin. Tapi masalahnya, tidak semua anak mau belajar. Lalu bagaimana Cara agar anak Anda mau belajar? Kadang kita sebagai orang tua hanya bisa pasrah bila melihat angka merah di rapor anak, sambil mendengarkan alasan-alasan kenapa ia dapat nilai kurang bagus. Mungkin anak Anda tidak bodoh, anak Anda hanya kurang termotivasi untuk belajar. Agar nilainya membaik, anak perlu dimotivasi.

Lalu, bagaimana cara memotivasi anak agar mau belajar?

1. Maafkan dan beri anak dukungan

Dukungan sangat penting sebagai sumber semangat mereka. Dengan memberikan support dan motivasi, anak jadi lebih terpacu untuk memberikan yang terbaik. Berikan motivasi dan support untuk anak Anda. Motivasi ini dapat diberikan dalam berbagai cara.

Jika nilai anak Anda jelek, Anda hibur dia. Jangan dimarahi. Kalau Anda marah saat nilai jelek, anak akan menyembunyikan nilainya dari Anda. Sebaliknya, hibur dia. Tanyakan kenapa nilainya bisa jelek. Ajak ia bicara, kira-kira apa yang membuat nilainya jelek.

Dengan begitu akan muncul kesadaran dari dalam untuk memperbaiki diri.

2. Tanya tentang sekolahnya

Kadang-kadang nilai buruk bukan karena bodoh atau malas. Bisa saja anak Anda mengalami masalah pergaulan, yang membuat dia merasa terbebani di sekolah. Maka, tanyakan kabar tentang teman-temannya di sekolah. Tanyakan apa yang ia alami di sekolah, dan pelajaran apa yang ia pahami hari ini. Menanyakan kabar seperti ini dapat memberi dua manfaat: 1) anak merasa dipedulikan 2) Anda bisa memonitor pergaulan anak di sekolah.

Dengan mengajak anak bercerita, anak akan merasa bahwa Anda peduli padanya. Anda juga bisa mengetahui dengan siapa anak Anda bergaul dan seperti apa pergaulannya. Jika prestasi anak Anda mulai menurun, Anda akan tahu sebabnya.

3. Jelaskan manfaat belajar pada anak

Alasan lain anak malas belajar adalah karena ia belum mengerti esensinya. Maka, tanamkan manfaat belajar pada anak sejak dini. Tidak hanya supaya pintar, namun juga supaya anak bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Anda bisa mengajak dia memperkirakan luas tabung drum di belakang rumah, dengan membawa meteran dan rumus tabung. Atau Anda bisa membawa anak ke museum sambil membawa buku-buku pelajaran yang terkait. Atau Anda bisa mengajak dia menghitung harga diskon sebuah barang di mall.

Anak akan merasa bahwa belajar juga bisa dilakukan dengan cara yang seru.

4. Beri anak pujian motivasi melalui orang lain

Jika anak Anda ikut les, minta gurunya untuk memberikan motivasi padanya. Tujuan memuji adalah agar anak merasa baik terhadap dirinya sendiri. Mintalah bantuan kepada orang sekitarnya untuk meningkatkan kepercayaan diri anak Anda.

5. Fasilitasi rasa ingin tahu anak

Sejak kecil semua orang punya rasa ingin tahu yang besar. Namun rasa ingin tahu itu dapat berkurang seiring waktu. Salah satu alasannya adalah lingkungan yang tidak memfasilitasi. Biasanya orang tua suka asal menjawab pertanyaan anak. Atau berkata tidak tahu. Atau memarahi anak karena terlalu banyak bertanya. Ini membuat anak enggan lagi banyak bertanya apalagi berpikir.

Belum lagi lingkungan tidak memfasilitasi anak untuk berbuat salah. Padahal sudah insting anak untuk mencoba sesuatu yang baru. Padahal biarkan saja anak mencoba dan mengalami kesalahan. Ini membuat anak Anda lebih berani mencoba, dan lebih mampu berpikir kritis.

6. Libatkan anak dalam membuat jam belajar

Anda harus membuat persetujuan dengan anak. Diskusikan jadwal dengan anak, jam berapa dia mau belajar, jam berapa dia mau bermain. Sesuaikan jadwalnya dengan staminanya dan jadwal sekolah plus lesnya. Jika waktunya bermain, dia boleh bermain. Jika sudah masuk waktunya belajar, maka dia harus mengikuti jadwal yang sudah Anda dan dia buat bersama.

Dengan melibatkan anak dalam membuat jadwal, ia akan merasa bertanggung jawab. Ia jadi merasa punya kontrol atas hidupnya sendiri. Namun layaknya orang dewasa, anak-anak pun kadang bisa tidak konsisten. Anda sebagai orang tua perlu mengingatkan jadwalnya, dan mengajaknya untuk memegang komitmen.

7. Suasana belajar yang menyenangkan

Agar anak Anda tidak merasa bosan, Anda harus menggunakan metode belajar yang menyenangkan. Anda dapat mengajarkan bahasa Inggris melalui video Youtube atau film kartun. Anak akan lebih cepat belajar bila ia melakukannya dengan cara yang menyenangkan. Dari sebuah penelitian tentang cara kerja otak, memori otak lebih mudah merekam dan menyimpan informasi yang datang bila mood sedang dalam suasanya yang baik.

Membuat anak mencintai belajar jauh lebih penting daripada prestasi itu sendiri. Apabila dapat merasakan bahwa belajar itu menyenangkan, anak jadi ketagihan untuk mempelajari sesuatu, walaupun itu mungkin berarti ia menggunakan cara yang paling ia suka.

8. Beri dampingan

Saat anak Anda belajar, apa yang Anda lakukan?

Nyaris mustahil bagi anak untuk fokus belajar bila orang tuanya sendiri tidur-tiduran di depan TV.  Jika Anda ingin anak belajar, Anda pun harus melakukan apa yang Anda katakan ke anak.

Dampingi anak saat belajar. Anda dapat melakukan aktivitas lain di dekat anak. Anda bisa ikut membaca buku, menulis, atau apapun yang membuat anak merasa ditemani.

Jika Anda tidak sempat mendampingi anak, Anda dapat mendatangkan pembimbing belajar privat ke rumah Anda. Bahkan bila beda usianya tidak terlalu jauh dengan anak, biasanya anak lebih cepat beradaptasi dengan pembimbing belajar tersebut.

9. Beri jeda dalam belajar

Otak manusia punya keterbatasan konsentrasi. Biasanya 25 menit konsentrasi kita sudah berkurang. Maka, bila anak Anda belajar di rumah, beri ia waktu istirahat beberapa menit. Lakukan ini 25 menit sekali, agar konsentrasi anak dapat bertahan dalam waktu lama.

10. Kenali tipe belajar anak

Setiap kepribadian anak berbeda-beda, sehingga cara belajarnya pun berbeda. Secara umum, ada tiga gaya belajar: auditori, visual, dan kinestetik. Auditori adalah gaya belajar yang fokus dengan pendengaran. Artinya ia lebih cepat belajar bila diberikan penjelasan dan dengan bantuan suara. Kinestetik adalah tipe belajar yang fokus pada gerakan. Anak lebih cepat paham bila penjelasan sesuatu melibatkan gerakan dan aktivitas yang banyak bergerak. Visual adalah tipe yang fokus pada penglihatan. Anak jadi lebih cepat paham pelajaran bila ia membaca tulisan dan melihat contohnya. Biasanya dengan gambar atau foto.

Nah, demikian yang dapat kami sampaikan mengenai cara membuat anak mau belajar. Anda sebagai orang tua pun perlu turun tangan dalam hal ini. Yang terpenting: ajak anak mencintai prosesnya. Dengan mencintai proses belajar, ia akan merengguk hasilnya di kemudian hari.

Baca juga: Cara Memberikan Motivasi Agar Murid Memperhatikan Pelajaran

21